Suara.com - Anak perusahaan Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) terus diupayakan menjadi Leading Digital Infrastructure Company di regional melalui pengembangan portfolio bisnis fiber optik di Mitratel maupun percepatan konsolidasi tower TelkomGroup ke Mitratel untuk dapat segera terealisasi di 2022.
"Langkah ini merupakan langkah strategis dalam rangka percepatan pembentukan digital ecosystem di Indonesia," kata Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dalam keterangan di Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Selaku anak usaha Telkom, Mitratel baru-baru ini berkolaborasi dengan PT Alita Praya Mitra dalam memperluas cakupan layanan serat optik secara nasional berupa pembangunan jaringan serat optik sepanjang 6.000 kilometer di lima provinsi yang akan mendukung fiberisasi sekitar 1.500 tower Mitratel.
Tidak hanya menggandeng Alita, Mitratel juga telah memanfaatkan jaringan serat optik milik Telkom untuk melayani dan mengintegrasikan layanan kepada operator seluler.
Dalam kesempatan itu, Budi menegaskan bahwa aksi korporasi konsolidasi bisnis TelkomGroup akan terus dilakukan sebagai salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan.
Tidak hanya tower ke Mitratel tetapi juga disusul bisnis lainnya seperti konsolidasi data center ke PT Sigma Tata Sadaya (STS), sehingga Telkom dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan mendorong value bisnis secara optimal di masa mendatang.
Selain itu, menurut dia, Mitratel perlu segera melakukan akselerasi bisnis pasca penawaran umum perdana saham atau IPO dan saat ini tengah menjajaki untuk pengalihan tower tambahan milik Telkomsel dan juga Telkom dimana telah siap kurang lebih 6.000 menara untuk ditransaksikan pada 2022.
"Dengan langkah ini diharapkan Mitratel akan menjadi penyedia menara telekomunikasi yang terbesar dan terkuat di Indonesia," ujar Budi.
Kerja sama Mitratel dan Alita merupakan bentuk sinergi antara kedua perusahaan untuk meningkatkan penetrasi fiberisasi di Indonesia. Layanan serat optik akan mendukung dan meningkatkan kualitas serta kuantitas implementasi internet baik mobile broadband melalui BTS 4G dan 5G, maupun fixed broadband FTTx.
Sepanjang 6.000 kilometer jaringan serat optik khususnya di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa akan dibangun serta dioperasikan oleh Mitratel dan dikerjasamakan bersama Alita.
sumber suara
Komentar
Posting Komentar