Jakarta - Surat Al Qasas adalah surat ke-28 dalam Al Quran. Surat ini diturunkan di Kota Mekkah setelah Surat An-Naml dan tergolong surat Makkiyah.
Al Qasas (Arab: القصص) artinya cerita-cerita. Pada ayat 24 diceritakan tentang kisah Nabi Musa AS yang memohon rahmat dan kasih sayang-Nya untuk menghapuskan penderitaan yang sedang ia alami.
Allah SWT berfirman:
فَسَقٰى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلّٰىٓ اِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ اِنِّيْ لِمَآ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ - ٢٤
Arab-latin: fa saqā lahumā ṡumma tawallā ilaẓ-ẓilli fa qāla rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr
Artinya: "Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku."
Ulama tafsir, Ibnu Katsir menjelaskan ayat tersebut berkesinambungan dengan ayat 21-24. Diceritakan Nabi Musa AS keluar dari Mesir seorang diri tatkala ia mendapatkan kabar tentang perundingan Firaun dan para pembesar negerinya.
Maka, keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menungu-nunggu, yaitu menengok ke kanan dan kiri. Dia berdoa: 'Ya Rabbku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zhalim itu, "Yaitu Firaun dan para pembesarnya. Diceritakan bahwa Allah SWT telah mengutus kepadanya satu malaikat berkuda yang menunjukkan jalannya. Wallahu a'lam."
Tatkala ia menempuh perjalanan yang jelas dan terang, ia pun tampak gembira. Lalu berdoa, "Mudah-mudahan Rabbku membimbingku ke jalan yang benar" yaitu jalan yang lurus. Maka Allah mengabulkannya dan membimbingnya ke jalan yang lurus di dunia dan akhirat, sehingga Allah menjadikannya sebagai pembimbing yang mendapat bimbingan.
Hingga pada akhirnya Musa AS tiba di Madyan dan mengunjungi sumber air di sana. Sumber air itu dipadati oleh para pengembala kambing yang memberikan minum binatangnya. Pada bagian belakang, ia menjumpai ada dua orang wanita yang menghambat kambing-kambingnya agar tidak bergabung dengan kambing pengembala yang lain supaya tidak diganggu.
Ketika Musa AS melihat keduanya, ia merasa kasihan. Ia menghampirinya dan menanyakan maksud keduanya. Lalu, kedua wanita itu mengatakan bahwa mereka tidak akan mampu mendapatkan minuman itu setelah mereka selesai. Maka Allah SWT berfirman: "Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu," (QS. Al Qasas: 24).
Dijelaskan dalam sebuah riwayat dengan isnad yang shahih, Abu Bakar Ibnu Abi Syaibah berkata dari 'Umar bin al-Khaththab ra bahwa Musa AS ketika sampai di sumber air negeri Madyan, ia menjumpai sekelompok manusia yang sedang meminumkan ternaknya. Dia berkata: "Ketika mereka telah selesai, mereka hendak mengembalikan batu besar (penutup sumur) itu ke sumur tersebut dan tidak ada yang mampu mengangkatnya kecuali 10 laki-laki. Tiba-tiba dia melihat dua orang wanita yang sedang menghambat binatang ternaknya. Musa berkata: "Apakah maksudmu?" Lalu keduanya bercerita. Maka Musa mendatangi batu itu dan mengangkatnya, kemudian dia tidak mampu memberikan minum kecuali satu ember saja hingga kambing-kambing itu tampak kenyang.
Allah SWT berfirman "Kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku." (QS. Al Qasas: 24). Ibnu Abbas berkata, "Musa berjalan dari Mesir ke negeri Madyan tanpa bekal makanan, kecuali sayuran dan daun-daun pohon. Dia berjalan tanpa memakai alas kaki karena ketika ia sampai di kota Madyan, telah rusak sandalnya dan ia duduk di bayang-bayang keteduhan. Dia adalah makhluk pilihan Allah, perutnya melekat ke pinggang karena lapar. Dan hijaunya sayuran itu tidak berguna bagi perutnya dan ia membutuhkan makanan (kurma)."
Sahabat hikmah, itulah kandungan surat Al Qasas ayat 24. Nabi Musa AS tetap membantu orang lain untuk mendapatkan minum, sementara dirinya tengah merasakan kelaparan.
sumber detik
Komentar
Posting Komentar