Dilansir AFP, Rabu (16/6/2021), Afrika Selatan lah yang paling parah terkena dampak pandemi di benua itu. Angka harian untuk kasus baru berlipat ganda selama dua minggu terakhir, sementara penerimaan rumah sakit telah naik hampir 60 persen.
Lonjakan itu terjadi ketika Afrika Selatan berjuang untuk meluncurkan program inokulasinya.
Diumumkan pada akhir pekan bahwa mereka akan membuang dua juta dosis vaksin Johnson & Johnson menyusul kekhawatiran kontaminasi di salah satu situs pembuat obat AS.
"Gelombang infeksi ketiga ada pada kita. Kita harus menahan gelombang infeksi baru ini," kata Presiden Cyril Ramaphosa, dalam pidatonya.
Jam malam telah diperpanjang satu jam dan akan berlangsung dari pukul 10:00 malam hingga 4:00 pagi (2000-0200 GMT), sementara restoran dan bar harus tutup satu jam sebelumnya.
Penjualan alkohol eceran akan dibatasi hingga siang hari dan hanya dari Senin hingga Kamis.
Pertemuan publik akan dibatasi maksimal 50 orang di dalam ruangan dan 100 orang di luar ruangan.
"Langkah-langkah yang kami lakukan sekarang sesuai dengan tingkat risiko dan diperlukan untuk menyelamatkan nyawa," kata Ramaphosa.
sumber detik
Komentar
Posting Komentar